AMBARAWA - Keterbatasan Lahan pertanian tak menyurutkan semangat seksi kegiatan kerja Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambarawa, untuk menggiatkan aktivitas bercocok tanam. Bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kegiatan kerja ini merupakan bentuk pembinaan kemandirian yang di berikan oleh lembaga pemasyarakatan kepada warga binaannya, sabtu (06/05/2023).
Kalapas Ambarawa, Agus Hernyato melalui Kasi Giatja, Abimanyu menyampaikan Upaya penghijauan yang memanfaatkan lahan-lahan ini juga merupakan salah satu dari program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di bidang ketahanan pangan yang harus dijalankan oleh Lembaga Pemasyarakatan.
Baca juga:
Prospek Usaha Budidaya Sayuran Hidroponik
|
"Pembinaan kemandirian itu sendiri terdiri dari tiga bidang yakni : bidang agrobisnis, manufaktur (pengolahan barang mentah ke barang jadi) dan jasa. Di bidang agrobisnis ada beberapa kegiatan kerja yang diberikan kepada warga binaan diantaranya adalah pertanian dan peternakan, " paparnya.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambarawa saat ini telah melaksanakan kegiatan agrobisnis pertanian meliputi tanaman kangkung, sawi, labu siam, pare dan serai.
Warga binaan yang dipekerjakan tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan di bidang pertanian pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Benteng Lapas Ambarawa serta pelatihan yang bekerjasama dengan pihak ketiga yang bersertifikat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan tersebut.
Baca juga:
Menggali Laba dari Bertani Pala
|
Melalui kegiatan kerja yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan, diharapkan dapat mempersiapkan bekal ketrampilan bagi mereka untuk membuka usaha setelah mereka selesai menjalani pidananya nanti dan kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Sesuai dengan tujuan utama Pemasyarakatan yakni Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|
(LASAMBAWA).